Gelisah

Dosa bertumpuk bagai cucian yang berminggu minggu menunggu untuk dicuci. Menyebarkan aroma apek menghinggapi hidung. Apakah baik untuk kita mendiamkan dan membiarkan saja? Tentulah tidak. Dosa layaknya seperti itu. Dosa kecil sedikit demi sedikit menggelapkan hati. Dari hati menyebar keluar dan merusak akhlak. Tercium busuklah diri kita.

Dosa itu menggelisahkan. Meninggalkan resah dan itulah fitrah manusia. Manusia gelisah ketika dosa itu singgah.

Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik

Cucilah diri kita dari dosa dosa yang bertumpuk meninggalkan noda kegelapan. Bisa dengan apapun dengan perbuatan perbuatan baik. Maka beristigfarlah …

Lawwamah

Banyak waktuku hilang.

Kesempatan yang berulang datang menjadi terbuang.

Sadar kemudian buyar.

Hanya sesaat dan selalu terbolak balik.

Terbit dan tenggelam. Kadang gairah kadang goyah.

Jiwa ini masih Lawwamah. Jiwa yang cacat cela.

Jiwa ini berada dalam genggamanMu.

Terkadang terasa mati, namun tiba tiba terasa hidup kembali.

Maka jiwa ini mengucap doa : Ya Muqallibal qulub tsabbit qalbi ala taatika