Sebenarnya, mencintai dalam diam seperti kebanyakan orang bilang karena alasan untuk menjaga hati, juga sebenarnya karena alasan takut. Takut bahwa dia yang kita cintai dalam diam tidak memiliki perasaan yang sama dengan kita. Cinta yang dipendam dalam diam memang hanya diri sendiri dan Allah yang tahu, menyimpannya rapat-rapat, mendoakannya walau berjarak.
Namun, kebanyakan kita, dan saya pun pernah terjebak jalan pintas yang namanya pacaran. Perasaan cinta saya pada seseorang saya nyatakan dan ingin saya jalani dalam hubungan pacaran. Namun, Allah membukakan pikiran saya, ternyata pacaran adalah kesalahan.
Kita tidak perlu memaksakan waktu untuk bersama. Menghendaki yang belum sampai. Allah menyampaikan pesan-Nya agar kita menjaga diri untuk sementara waktu. Hanya sementara.
Untuk sementara waktu jagalah hati kita masing-masing tetap berada pada tempatnya. Tetap berada pada perlindungannya. Sampai waktu dimana cinta kita harus diberikan dan diterima oleh orang lain. Sampai waktu dimana kita akan menerima hal yang sama pula dari orang lain.
Untuk sementara waktu. Bersabarlah. Karena kesabaran adalah hal terbaik yang bisa kita perjuangkan saat ini. Bukankan untuk sementara waktu saja. Tidak lama, tidak akan menghabiskan seluruh hidup kita, Insya Allah.
Pada akhirnya, cinta tidak hanya membutuhkan perasaan, melainkan kesiapan. Suatu hubungan membutuhkan keduanya. Dan pacaran adalah hubungan yang mengada-ada, tempat orang-orang yang belum siap, orang yang tidak sabar, tetapi mau memiliki. Maka dari itu, jika seseorang menyayangi kita, pastikan ia tulus dan bertujuan.
*** Tulisan singkat di malam hening di kota daeng ..