Tayangan Penuh Goyangan

Nampaknya sekarang sulit rasanya hidup tanpa adanya Televisi. Bagai dua sisi mata uang, televisi memberi dua suguhan pada kita, positif atau negatif. Kitalah penentu pilihan itu. Namun sungguh saat ini media televisi lebih dominan menyajikan pada kita sesuatu yang jauh dari manfaat. Sebatas hiburan berbalut syahwat. Tidak bisa dipungkiri ada juga acara televisi yang memberi kita ilmu, mengandung manfaat, dan menyajikan berita hangat. Tapi cobalah ambil remote, carilah tayangan-tayangan seperti itu. Pasti sangat sedikit.

Di televisi sekarang marak-maraknya berbagai macam jenis goyang. Goyang Cesar yang telah merebut hati pemirsa pada tahun 2013 ditimpali pula denga goyang Bang Jali dan Goyang Oplosan. Banyak lagi yang lain, tapi saya tidak tahu lagi namanya. Sungguh acara itu bagi saya tidak ada gunanya. Apa yang kita dapat? Adakah sesuatu yang bermanfaat? Anak-anak alay, atau sekarang namanya cabe-cabean banyak tampil di acara itu.

Kita dipaksa untuk menikmati acara seperti itu. Seolah-olah kita kehilangan sesuatu yang bisa menghibur diri. Melalui tulisan ini, saya berharap kepada kita untuk menyadari pengrusakan akhlak yang begitu marak di acara-acara televisi. Mari kita bergerak, bukan dengan goyangan yang tidak jelas manfaatnya. Tapi kita bergerak dengan dakwah kepada sesama, keluarga atau teman sebaya. Kita jangan mau dijadikan sasaran pembodohan demi kepentingan bisnis mereka yang berniat menjauhkan kita dari pemahaman agama Islam yang shahih.

Sadarkah kita? Bahwa agama kita adalah Islam. Islam ini adalah harta kita yang paling berharga, bukan titipan dari orangtua. Tunjukkan pribadi kita sebagai orang Islam, pahami dan kaji Islam. Acara-acara televisi yang jauh dari ilmu, jauh dari segi pendidikan mari kita tinggalkan. Jangan makan mentah-mentah informasi yang menyesatkan. Zaman sekarang begitu edan, godaan dimana-mana. Kalau kita menyampaikan kebaikan, pahalanya tak pernah putus. Tetaplah cintai iman Islam dalam hatimu, taati aturannya, jauhi kemaksiatan.tumblr_lkk95lVRDp1qzbdsao1_500

 

Pemuda Taat vs Pemuda Maksiat

Maut datang tanpa diduga, tak menunggu siapkah kita. Di hadapan ajal tiada yang kekal. Sungguh manusia cepat atau lambat akan segera pergi, mati. Betapa banyak manusia yang merugi, merasa umurnya panjang hanya diisi dengan rasa senang. Yang muda berhura-hura, yang kaya berfoya-foya.

Masa muda memang terasa indah, waktu perlahan habis menipis dilalui dengan kesenangan semata. Semata-mata memperturutkan hawa nafsu. Mesjid menjadi sepi lengang dari pemuda, entah kemana mereka menghilang. Mereka tak lagi cinta mesjid. Mengamalkan Al Quran dan Sunnah Nabi rasanya menjadi asing bagi mereka. Mereka begitu akrab dan dekat dengan maksiat. Menampakkan aurat dan mengumbar syahwat. Gejolak darah muda mengalir dengan liar, ingin dikata gagah dengan meminum khamar. Saling berduaan dengan lawan jenis mereka sebut dengan pacaran. Indonesian Muslim attend a prayer during

Segala virus-virus zaman telah meluluhlantakkan keimanan. Berlalunya masa demi masa, mengiringi langkah menjauhi sumber wahyu. Walau begitu jangan pernah kita tergilas roda zaman karena kita masih punya iman. Kita harus sadar bahwa masa muda tak akan lama, kita akan menjadi tua. Anak muda yang mampu melawan maksiat, Insya Allah dimasa tua ia akan taat. Karena dimasa muda pertarungan begitu berat, maka Allah pun mencintai pemuda yang mampu memenangkannya dengan ketaatan. Menjalani masa muda di bawah naungan aturan Islam adalah perjuangan yang berliku, mendaki, licin terjal penuh kerikil. Hanya menyisakan pemenang pemuda tangguh yang diberi rahmat oleh Allah.

Marilah menjadi pemuda yang taat, walau harus melawan keterasingan. Cercaan teman-teman karena kita disangka terlalu ekstrem atau ketinggalan zaman jadikan saja sebagai gairah semangat beribadah. Tak ada yang hina jika kita dekat dengan Allah, karena Allah cinta pemuda yang taat kepadaNya.

*Tak merasa lebih baik, yang baik ialah yang mengamalkan kebaikan*

Mari Sukseskan MTQ 41 di Kabupaten Kolaka …

Insya Allah malam ini akan diselenggarakan Pembukaan Pekan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kabupaten Kolaka. MTQ yang ke 41 ini terbilang cukup spesial dikarenakan ini adalah MTQ pertama setelah berpisahnya wilayah Kolaka Timur menjadi kabupaten tersendiri. Kontingen (Kecamatan) yang dulunya sekitar 20 kini menciut menjadi 10-11 saja. Dan tuan rumah untuk MTQ tahun ini adalah Kecamatan Latambaga.

Kegiatan MTQ di Kolaka pun terasa berkesan disebabkan karena dipimpin oleh Bupati baru. Mungkin dengan alasan itu sehingga arena MTQ yang seharusnya berada di wilayah Kecamatan Latambaga dipindahkan ke area alun-alun kota yang berada di Kecamatan Kolaka.

Tentunya, sebagai muslim, perhelatan  ini mempunyai nilai kebanggaan sekaligus sebagai bentuk syiar Islam . Maka dari sudut pandang itu, nampaknya berapapun anggaran yang telah dikucurkan, tidak akan sedikitpun pernah dianggap merugikan. Namun, terlepas dari pada itu muncul beberapa pesimisme. Muncul berbagai pertanyaan. Diantaranya adalah apakah MTQ yang dihelat di Kabupaten Kolaka memberikan efek positif bagi masyarakatnya atau hanya sekedar hiburan semata? Apakah MTQ selama ini sudah berjalan sebagaimana mestinya? Yakni telah mencapai atau paling tidak mendekati tujuan idealnya dalam rangka terciptanya rasa cinta umat Islam terhadap al-Qur’an?

Ditambah pula dengan adanya upaya “impor” pemain luar daerah hanya untuk sekedar memenangkan gelar juara. Seorang teman beralasan tidak ingin ikut MTQ karena merasa masih adanya kecurangan-kecurangan didalamnya. Terlepas dari semua itu dalam benak saya berharap MTQ 41 di Kabupaten Kolaka  ini mampu lebih menampilkan syiar ketimbang gebyar, bukan sekedar hiburan tapi menambah keimanan. Mari menjadikan Al Quran bukan sekedar diperlombakan tapi juga untuk diamalkan.

## Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.tumblr_l43ppg2aTW1qajlboo1_500

Mencari Tuhan dalam Film Life of Pi

Setelah jadi sarjana nampaknya saya lebih banyak habiskan waktu di rumah, masih dilanda malas untuk mencoba mencari lowongan kerja. Dan di rumah TV adalah salah satu media penghibur mengatasi rasa bosan. Setelah silih berganti siaran saya menemukan tayangan film dengan judul Life Of Pi. Sebenarnya film ini sudah lama, dan ternyata mama saya telah lebih dulu menontonnya. Dan katanya lagi mama saya sampai meneteskan airmata menonton film tersebut. Saya pun diam terpaku menonton film itu sampai selesai. Dan akhirnya dalam pikiran saya dipenuhi tafsiran maksud dari film itu.

Tokoh utama dalam film itu bernama Piscine Moletor Patel atau dipanggil Pi. Pi adalah anak dari pengusaha kebun binatang di daerah Pondicherry India. Pi adalah penganut Hindu, namun merasa tertarik dengan agama lain seperti Kristen dan Islam. Pada bagian ini saya merasa aneh dengan kebiasaan Pi mencampur adukkan agama. Ada satu bagian dimana Ayah Pi membantah pemahaman mencampur adukkan agama yang dilakukan Pi. Ayah Pi berkata :

” Jika kamu mempercayai ketiga agama itu, bukankah itu artinya kamu tidak mempercayai agama …”

Kemudian karena masalah sengketa lahan dengan pemerintah akhirnya usaha kebun binatang Ayah Pi harus berakhir dan memutuskan untuk hijrah ke Kanada. Dan akhirnya musibah terjadi, kapal yang ditumpangi tenggelam diterjang badai. Seluruh penumpang tewas, kecuali Pi yang berhasil selamat naik sekoci bersama seekor kuda zebra, orangutan, hyena, dan harimau yang bernama Richard Parker. Namun seiring waktu hanya Pi dan harimau itulah yang bertahan hidup. Disinilah makna  yang memberi bekas dalam hidup Pi. Beberapa hari ia lalui ditengah lautan luas bersama seekor harimau ganas.

“Dalam lima hari orang utan, zebra, hyena, tikus, dan kecoak-kecoak telah disapu bersih … tidak ada lagi makhluk hidup di sekoci ini selain Richard Parker dan aku.”

Awalnya Pi berniat membunuh harimau itu karena rasa takutnya akan dimangsa oleh harimau itu. Namun karena rasa iba dan pengetahuan yang dimiliki oleh Pi maka niat itu berubah menjadi kasih sayang. harimau itupun perlahan-lahan menjadi jinak. Sudah menjadi hal yang orang banyak ketahui bahwa jika hewan dilatih terus menerus, apalagi dengan kasih sayang maka ia akan menjadi jinak dan menurut perintah. Ini pun saya alami, di rumah adik saya punya seekor kucing yang awalnya selalu buang air sembarangan, namun karena dilatih dan diarahkan untuk buang air di WC akhirnya tak ada lagi bau busuk dalam rumah.

Dalam film ini pun disajikan pelajaran bagaimana seorang Pi, seorang manusia bertekad kuat bertahan hidup yang juga diselingi kepasrahannya terhadap Tuhan. Sungguh dalam titik terendah manusia maka Tuhan akan menampakkan kuasaNya. Sendiri di tengah samudra yang luas bersama seekor harimau yang ganas tidak membuat Pi terpuruk. Dia menyerahkan dirinya kepada Tuhan.

Banyak pesan moral dalam film ini, sekaligus berhasil membuat orang yang menontonnya tercengang. Saya lebih menilai film ini adalah tentang bentuk kepasrahan hamba kepada Tuhannya. Saat Pi kehilangan keluarganya yang ikut tenggelam bersama kapal, lalu dia terjebak bersama harimau, Pi tidak lantas menyalahkan Tuhan. Dia malah menyerahkan nasibnya kepada kehendak Tuhan. Dia tetap akan berusaha sekuatnya untuk melihat apa yang diinginkan Tuhan dari kejadian yang menimpanya saat itu. Dan itulah yang justru membuat keimanan Pi kepada Tuhan semakin kuat. Walaupun selalu saja ada situasi-situasi sulit yang acapkali membuat Pi hampir putus asa.

Saya kaitkan pula film ini dengan angka Pi 3,14 dalam matematika. Nilai pi yang sebenarnya memiliki digit yang tidak terhingga dan tidak memiliki pola pengulangan. Sampai dengan tahun 2007, superkomputer penghitung pi “baru” bisa menentukan nilainya sampai 1 triliun angka di belakang koma. Dari angka pi itu saya tersadar tentang Maha Kuasa Allah, Maha Tak Terbatas. Kita bisa mengetahui sifat-sifat pi, menyelesaikan persamaan yang melibatkan pi, tapi kita tidak akan pernah bisa mengetahui nilai pi secara keseluruhan. Demikian pula dengan wujud Allah. Kita bisa mengenalinya secara parsial saja. Kita tahu bahwa Allah itu Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha Mendengar, namun kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara dia mengetahui, cara dia melihat, cara dia mendengar.

Nah, demikianlah pandangan saya tentang film ini. Film seperti memberi arti bagi saya dibanding film-film super hero klise. Saya rekomendasikan film ini untuk ditonton sekaligus ditafsirkan isinya. life-of-pi-poster2