Setelah jadi sarjana nampaknya saya lebih banyak habiskan waktu di rumah, masih dilanda malas untuk mencoba mencari lowongan kerja. Dan di rumah TV adalah salah satu media penghibur mengatasi rasa bosan. Setelah silih berganti siaran saya menemukan tayangan film dengan judul Life Of Pi. Sebenarnya film ini sudah lama, dan ternyata mama saya telah lebih dulu menontonnya. Dan katanya lagi mama saya sampai meneteskan airmata menonton film tersebut. Saya pun diam terpaku menonton film itu sampai selesai. Dan akhirnya dalam pikiran saya dipenuhi tafsiran maksud dari film itu.
Tokoh utama dalam film itu bernama Piscine Moletor Patel atau dipanggil Pi. Pi adalah anak dari pengusaha kebun binatang di daerah Pondicherry India. Pi adalah penganut Hindu, namun merasa tertarik dengan agama lain seperti Kristen dan Islam. Pada bagian ini saya merasa aneh dengan kebiasaan Pi mencampur adukkan agama. Ada satu bagian dimana Ayah Pi membantah pemahaman mencampur adukkan agama yang dilakukan Pi. Ayah Pi berkata :
” Jika kamu mempercayai ketiga agama itu, bukankah itu artinya kamu tidak mempercayai agama …”
Kemudian karena masalah sengketa lahan dengan pemerintah akhirnya usaha kebun binatang Ayah Pi harus berakhir dan memutuskan untuk hijrah ke Kanada. Dan akhirnya musibah terjadi, kapal yang ditumpangi tenggelam diterjang badai. Seluruh penumpang tewas, kecuali Pi yang berhasil selamat naik sekoci bersama seekor kuda zebra, orangutan, hyena, dan harimau yang bernama Richard Parker. Namun seiring waktu hanya Pi dan harimau itulah yang bertahan hidup. Disinilah makna yang memberi bekas dalam hidup Pi. Beberapa hari ia lalui ditengah lautan luas bersama seekor harimau ganas.
“Dalam lima hari orang utan, zebra, hyena, tikus, dan kecoak-kecoak telah disapu bersih … tidak ada lagi makhluk hidup di sekoci ini selain Richard Parker dan aku.”
Awalnya Pi berniat membunuh harimau itu karena rasa takutnya akan dimangsa oleh harimau itu. Namun karena rasa iba dan pengetahuan yang dimiliki oleh Pi maka niat itu berubah menjadi kasih sayang. harimau itupun perlahan-lahan menjadi jinak. Sudah menjadi hal yang orang banyak ketahui bahwa jika hewan dilatih terus menerus, apalagi dengan kasih sayang maka ia akan menjadi jinak dan menurut perintah. Ini pun saya alami, di rumah adik saya punya seekor kucing yang awalnya selalu buang air sembarangan, namun karena dilatih dan diarahkan untuk buang air di WC akhirnya tak ada lagi bau busuk dalam rumah.
Dalam film ini pun disajikan pelajaran bagaimana seorang Pi, seorang manusia bertekad kuat bertahan hidup yang juga diselingi kepasrahannya terhadap Tuhan. Sungguh dalam titik terendah manusia maka Tuhan akan menampakkan kuasaNya. Sendiri di tengah samudra yang luas bersama seekor harimau yang ganas tidak membuat Pi terpuruk. Dia menyerahkan dirinya kepada Tuhan.
Banyak pesan moral dalam film ini, sekaligus berhasil membuat orang yang menontonnya tercengang. Saya lebih menilai film ini adalah tentang bentuk kepasrahan hamba kepada Tuhannya. Saat Pi kehilangan keluarganya yang ikut tenggelam bersama kapal, lalu dia terjebak bersama harimau, Pi tidak lantas menyalahkan Tuhan. Dia malah menyerahkan nasibnya kepada kehendak Tuhan. Dia tetap akan berusaha sekuatnya untuk melihat apa yang diinginkan Tuhan dari kejadian yang menimpanya saat itu. Dan itulah yang justru membuat keimanan Pi kepada Tuhan semakin kuat. Walaupun selalu saja ada situasi-situasi sulit yang acapkali membuat Pi hampir putus asa.
Saya kaitkan pula film ini dengan angka Pi 3,14 dalam matematika. Nilai pi yang sebenarnya memiliki digit yang tidak terhingga dan tidak memiliki pola pengulangan. Sampai dengan tahun 2007, superkomputer penghitung pi “baru” bisa menentukan nilainya sampai 1 triliun angka di belakang koma. Dari angka pi itu saya tersadar tentang Maha Kuasa Allah, Maha Tak Terbatas. Kita bisa mengetahui sifat-sifat pi, menyelesaikan persamaan yang melibatkan pi, tapi kita tidak akan pernah bisa mengetahui nilai pi secara keseluruhan. Demikian pula dengan wujud Allah. Kita bisa mengenalinya secara parsial saja. Kita tahu bahwa Allah itu Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha Mendengar, namun kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara dia mengetahui, cara dia melihat, cara dia mendengar.
Nah, demikianlah pandangan saya tentang film ini. Film seperti memberi arti bagi saya dibanding film-film super hero klise. Saya rekomendasikan film ini untuk ditonton sekaligus ditafsirkan isinya. ![life-of-pi-poster2](https://achzzanky.wordpress.com/wp-content/uploads/2014/02/life-of-pi-poster2.jpg?w=640)