PNS atau singkatan dari Pegawai Negeri Sipil adalah suatu pekerjaan impian terindah sebagian besar rakyat Indonesia. PNS adalah tujuan ijazah perguruan tinggi yang dikenyam. Orangtua menjadikan kriteria calon menantunya yang baik adalah apabila ia adalah seorang PNS. Pendaftaran untuk menjadi PNS marak pelamarnya, bagai sebutir gula dikerubuti jutaan semut. 5000 mencari 2. Seolah-olah dibenak masyarakat Indonesia tidak ada jenis pekerjaan ideal selain menjadi PNS.
Opini saya diatas mungkin over generalitation, tapi fakta tersebut sulit kita pungkiri. PNS masih memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para pencari kerja, bagi para sarjanawan. PNS masih menjadi primadona bagi anak negeri dalam setiap penerimaan CPNS.
Bagi saya menjadi PNS bukan suatu kewajiban setelah sarjana. Masih banyak lahan-lahan empuk untuk mencari rejeki. Berwirausaha dan berwiraswasta masih kurang diminati di hati masyarakat. Saya tidak menolak untuk menjadi PNS dan tidak menganggap PNS pekerjaan yang tidak baik. Saya hanya merasa tidak setuju bahwa stigma menjadi PNS sebagai pekerjaan yang paling baik. Entah mengapa sampai ada anggapan seperti itu.
Mekanisme untuk menjadi PNS bagi saya mencerminkan kedangkalan berpikir. Untuk menjadi PNS banyak yang melakukan sogok menyongok bahkan hingga mencapai ratusan juta. Padahal uang sebanyak itu bisa dijadikan modal untuk membuka usaha. Kecurangan seperti itu pada akhirnya mematikan keilmuan kita. Seharusnya menjadi PNS yang hakikat abdi negara adalah panggilan jiwa. Ada teman saya yang mengatakan bahwa ia tak punya niat menjadi PNS jika masih ada kecurangan penyogokan. Ia mau lulus menjadi PNS karena ilmu yang dimilikinya.
Ada idiom yang mengatakan bahwa negara tidak akan maju apabila banyak rakyatnya yang ingin menjadi PNS. Habislah uang negara untuk menggaji banyaknya PNS, kurangnya rakyat yang mau menciptakan lapangan pekerjaan. Tampaknya idiom ini telah nyata di Indonesia. Apakah anda ingin menjadi PNS?