Usia Kita

Tahun Baru 1435 Hijriyah telah tiba dan kita masih tenang-tenang saja seolah hari berganti minggu berganti bulan berganti tahun tanpa ada arti. Matahari masih terbit seperti biasa, hujan mulai turun sesuai musimnya, rembulan tak berubah waktu edarnya. Padahal, jika merenung sebentar saja, ada yang tak kembali sejak pergi yaitu umur. Kita takkan pernah lebih muda dari sebelumnya walau berusaha. Dan, yang lebih penting: kematian ternyata tak memandang masa, tak pula usia. Cepat atau lambat pasti akan datang.

Hari berganti minggu berganti bulan berganti tahun, tidak lama lagi Tahun Masehi pun akan berubah angka dari 2013 ke 2014. Sampai kapan lagi kita akan menunda diri menjadi manusia yang lebih baik daripada sekarang? Sesungguhnya, bukan waktu yang telah terbuang, namun yang lebih penting adalah waktu yang tersisa; dan kita tidak pernah tahu masih berapa detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, atau tahun yang kita punya. Siapa tahu kita menjelang hari akhir.

Kita tak akan pernah bisa melawan perubahan zaman, apalagi kehendak Tuhan. Beriman atau tidak beriman kepada Allah, waktu terus berjalan. Apa yang selama ini kita tanamkan? Kebaikan atau keburukan?

Bulan Nopember ini adalah bulan kelahiran saya. Umur saya terus berkurang. Entah kapan saya dipanggil Allah untuk pulang. Tapi jika masih ada kesempatan, saya ingin terus menambah kebaikan, memperbaiki segala kekurangan. Lidah yang terkadang menyakiti hati, tingkah laku yang tak Islami, dan kepada orangtua saya haru berbakti. Insya Allah semua akan saya jalani.