Belum juga terlelap padahal sebentar lagi subuh. Bukan insomnia, tapi entah mengapa mata belum juga terpejam. Disaat seperti inilah pikiran saya menerawang. Menembus masa lalu, kemudian menuju masa depan yang masih khayalan. Masa lalu yang kelabu penuh dengan kenangan berdebu. Bagi saya masa lalu justru menjadi penuntun jalan masa depan. Melihat ke belakang sesekali saja agar kita tidak terjatuh ke lubang yang sama. Alangkah bodohnya jika harus mengulang kesalahan di masa lalu.
Begitu banyak kepingan kesalahan yang berserakan dari masa lalu yang harus saya perbaiki saat ini. Kesalahan terhadap diri sendiri dan orang lain. Terutama terhadap kedua orangtua. Masih sering membantah dan tak mendengar nasihat. Saya harus mengubah perilaku. Segala yang negatif menuju positif. Kepada diri sendiri, saya harus berprinsip. Menjadi pribadi yang miliki harga diri. Dan teruntuk sahabat dan kerabat yang dekat, semoga saya lebih bermanfaat.
Kelabu dari masa lalu haruslah menjadi biru. Awan mendung telah menurunkan hujan yang penuh berkah. Tetap belajar dari masa lalu. Masa kini harus lebih baik agar saya tidak menjadi orang yang merugi. Melesat dengan karya dan sikap yang bijaksana. Berbuat baik kepada siapapun. Tebarkan senyum walau harus dibalas wajah masam. Karena tak mungkin semua orang menyukai kita. Hitam dan putih akan selalu ada.